KEPRIBADIAN
(PERSONALITY)
Pengertian Kepribadian
Kurt Lewin, salah seorang pioneer dalam bidang psikologi sosial, mengatakan
bahwa perilaku seseorang merupakan kombinasi dari kepribadian dan lingkungan
tempat orang tersebut tinggal dalam kurun waktu lama. Secara matematis Kurt
Lewin merumuskan teorinya kedalam satu formula:
B
= f (P, E)
dimana B adalah Behavior (Prilaku),
P
adalah Personality (Kepribadian) dan
E adalah Environment (Lingkungan).
Dari formula ini bisa
diinterpretasikan bahwa kepribadian seseorang merupakan unsur penting pembentuk
perilaku. Agar dapat bisa memahami prilaku seseorang baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam organisasi, terlebih dahulu kita harus memahami
kepribadiannya. Atau bisa dikatakan bahwa hampir tidak mungkin memahami perilaku
seseorang jika kita tidak memahami kepribadiannya.
Secara definitif,
kepribadian (personality) merupakan satu set karakteristik dan
kecenderungan-kecenderungan seseorang yang bersifat permanen (tidak mudah
berubah dalam jangka pendek) yang menjadikan orang tersebut berbeda atau sama
dengan orang lain dalam cara berpikir, mengungkapkan perasaan dan berprilaku. Definisi
ini pada dasarnya menegaskan tiga hal penting tentang kepribadian.
- Pertama, secara individual seseorang bisa sama atau berbeda dari orang lain bergantung dari karakteristik dan kecenderungan-kecenderungan masing-masing individu.
- Kedua, sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Kurt Lewin, kesamaan atau perbedaan ini muncul ke permukaan dalam bentuk tindakan dan prilaku seseorang yang bersifat konsisten dan persisten.
- Ketiga, karakteristik dan kecenderungan-kecenderungan tersebut tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan sosial, biologis, situasi atau momen-momen tertentu.
Dalam menjelaskan kekhasan seseorang, Jaffnee menggunakan istilah “the
law of individual difference – pada dasarnya orang itu berbeda” dan
perbedaan ini cenderung konsisten dan persisten. Meski dalam jangka pendek
kepribadian seseorang tidak banyak mengalami perubahan, bukan berarti
kepribadian seseorang sama sekali tidak bisa berubah. Kepribadian seseorang
masih bisa berubah utamanya karena faktor lingkungan. Namun harus disadari pula
bahwa perubahan kepribadian seseorang tidak terjadi dalam jangka pendek.
Sebaliknya perubahan tersebut terjadi dalam waktu yang relatif lama. Sulitnya
kepribadian seseorang berubah dalam waktu pendek memberikan arti bahwa setiap
orang memiliki kekhasan dan pola tersendiri (mind set) dalam cara berpikir,
cara mengungkapkan perasaan dan cara pandang yang membedakannya dari orang lain. Jadi, kepribadian pada dasarnya bersifat dinamis tidak
statis dalam pengertian kepribadian seseorang tetap mengalami perubahan meski
perubahan tersebut terjadi secara gradual. Uraian dibawah ini akan menjelaskan
dinamika kepribadian seseorang yang akan dimulai dari pembahasan tentang teori
kepribadian.
Teori Kepribadian
Berbagai macam teori tentang kepribadian bisa dijumpai di berbagai buku
teks dan artikel-artikel ilmiah, baik yang dikembangkan oleh para filusuf pada
beberapa abad silam maupun oleh para psikolog pada awal-awal abad 20. Dalam
KB ini akan dikemukakan 3 (tiga) teori kepribadian yaitu: conflict theory,
fulfillment theory dan consistency theory. Ketiga teori ini bisa
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan prilaku seseorang atau paling tidak
untuk memprediksi reaksi seseorang terhadap stimulan-stimulan yang datang
kepadanya. Dari ketiga teori ini, masing-masing memiliki kelebihan dan
kelemahan tersendiri. Oleh karenanya tidak bisa dikatakan bahwa teori yang satu
lebih unggul ketimbang teori yang lain. Untuk memahami lebih jauh tentang
teori-teori kepribadian silakan Saudara membaca BMP secara seksama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Kepribadian itu sendiri dibentuk oleh dua faktor utama yaitu faktor
keturunan (nature) dan penglaman hidup (nurture), tetapi akhir-akhir ini faktor
situasi mulai
mendapat perhatian sebagai salah satu factor yang mempengaruhi kepribadian.
Dimensi Kepribadian
Di muka telah diuraikan
bahwa kepribadian merupakan salah satu determinan yang menentukan pola pikir
seseorang, cara seseorang mengungkapkan emosi (berkeluh kesah) dan pola
prilakunya. Oleh karenanya agar kita bisa mengidentifikasi kepribadian
seseorang dan juga bisa membedakannya dengan kepribadian orang lain maka kita
perlu memahami dimensi-dimensi kepribadian. Salah cara untuk memahami
kepribadian seseorang adalah dengan memahami watak, karakter, atau sifat bawaan
orang tersebut. Dalam literatur-literatur psikologi khususnya yang berbahasa
Inggris, istilah watak, karakter atau sifat digunakan satu istilah umum yaitu traits.
Traits diartikan sebagai komponen
kepribadian yang menjelaskan kecenderungan seseorang dalam cara berpikir, cara
mengungkapkan perasaan dan berprilaku. Namun karena hampir tidak mungkin
menjelaskan prilaku manusia berdasarkan sekian banyak karakter tersebut, upaya
penyederhanaan dan pengelompokkan karakter tersebut dilakukan pada studi
lanjutan. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya ada 16 karakter utama yang secara
konsisten menjadi prediktor prilaku manusia, selebihnya hanya bersifat
artifisial. Keenam belas
karakter tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
16 Sifat Manusia
1.
pendiam, tidak ramah vs. ramah,
mudah bergaul
2.
kurang cerdas vs. cukup cerdas
3.
sangat berperasaan vs. stabil secara emosional
4. patuh vs. dominan
5. serius vs. riang gembira
6. bijaksana vs. mendengarkan kata hati
7. takut vs.
berani,
suka petualangan
8. keras kepala vs. sensitif
9.
mudah percaya vs.
mudah curiga
10. praktis vs. imaginatif
11. terus terang, jujur vs. licik
12. percaya diri vs. mudah kuatir
13. konservatif vs. suka mencoba-coba
14. bergantung pada kelompoknya vs. mandiri
15. tidak terkendali vs. mengendalikan diri
16. rileks vs. bergejolak
Dimensi-Dimensi Kepribadian Lainnya
Selain menggunakan “the
big five model of personality”, pola pikir, cara mengungkapkan perasaan dan
prilaku seseorang juga bisa diprediksi melalui dimensi-dimensi kepribadian yang
lain. Diantaranya:
1.
Locus of control
2.
Kepribadian Tipe
A dan Tipe B
3.
Machiavellianism
4.
Self-monitoring
5.
Self-esteem
Thanks boss
BalasHapus