Peranan
Manajer Dalam Organisasi
Stakeholder
yang berasal dari dalam organisasi (inside stakeholders) terdiri
dari tiga kelompok yaitu pemilik modal (stcokholders), manajer dan karyawan.
Stockholders atau pemilik modal adalah sekelompok orang yang memiliki organisasi
menempati posisi paling atas. Posisi paling atas menunjukkan bahwa pemilik
modal mempunyai otoritas paling tinggi diantara ketiga komponen stakeholders yang berada didalam
organisasi. Wujud kepemilikiannya dinyatakan dalam pemilikan lembar saham (yang
bisa dijual belikan). Oleh karenanya, pemilik modal belum tentu orang yang sejak semula ikut
mendirikan organisasi. Meski demikian merekalah yang menentukan arah tujuan
organisasi. Itulah sebabnya ketika terjadi perubahan kepemilikan organisasi,
misalnya karena likuidasi, akuisisi, atau merger dengan organisasi lain;
terjadi perubahan arah tujuan organisasi. Gareth Jones menyatakan bahwa arah
tujuan organisasi yang ditetapkan oleh stockholder
disebut sebagai tujuan offisial organisasi dan biasanya dinyatakan dalam Pernyataan
Misi Organisasi (Misssion statement).
Meski sebagai otoritas tertinggi dalam
organisasi, pemilik modal biasanya tidak terlibat langsung dalam kegiatan
sehari-hari organisasi. Keberadaan mereka didalam organisasi diwakili oleh
sekelompok orang yang disebut “Dewan Komisaris”. Dewan Komisaris kemudian
menunjuk/mengangkat Manajer Puncak yang diserahi tugas untuk menetapkan “Tujuan
operasional”. Secara berturut-turut, melalui mekanisme yang ada, Manajer Puncak
kemudian mengangkat manajer lainnya dan karyawan organisasi.
Penjelasan ini menunjukkan bahwa hubungan
pemilik modal – manajer adalah hubungan employer – employee dimana
pemilik modal adalah employernya (majikan) dan manajer adalah employeenya
(buruh). Yang barangkali membedakan manajer dari karyawan biasa adalah manajer
(khususnya manajer puncak) memperoleh mandat dari pemilik modal untuk menjaga,
mengelola dan mengembangkan harta milik pemilik modal. Mandat ini diberikan
pemilik modal dalam bentuk keleluasaan para manajer untuk mengambil keputusan yang
menyangkut keberadaan organisasi. Sedangkan karyawan biasa umumnya tidak
mempunyai akses untuk pengambilan keputusan organisasi.
Karena status dan otoritas yang dimiliki oleh para
manajer, maka manajer mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi.
Diantara peran penting yang dimiliki oleh seorang manajer adalah dalam
menentukan tujuan operasional organisasi dimana dasar penentuan tujuan
ini adalah tujuan official organisasi
sebagaimana telah ditetapkan oleh stockholders.
·
Ketrampilan Manajerial
Ada beberapa persyaratan yang harus
dimiliki oleh seorang manajer, diantaranya seorang manajer harus memiliki
ketrampilan manajerial (manajerial skills) yang berupa: ketrampilan
teknis (technical skill), ketrampilan hubungan antara manusia (human
skill) dan ketrampilan konseptual (conceptual skill).
- Ketrampilan teknis. Ketrampilan teknis adalah kemampuan seseorang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, khususnya pengetahuan yang sanOat khusus atau spesialis.
- Ketrampilan hubungan antar manusia. Kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memomtivasi orang lain merupakan ketrampilan hubungan antar manusia yang harus dimiliki oleh seorang manajer.
- Ketrampilan konseptual. Seorang manajer harus mempunyai kesiapan dan kemampuan mental untuk mengananlisis dan mendiagnosis masalah-masalah yang bersifat kompleks. Ketrampilan manajer seperti ini disebut ketrampilan konseptual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar